KEPASTIAN SUATU KETIDAKJELASAN
Tersiksa itu adalah ketika harus menahan rindu yang
seharusnya tersampaikan namun keegoisan menghalanginya, merusaknya !!
Aku benci. Kamu tak tau kan? Aku seperti orang bodoh yang
terus berusaha menahan diri, menahan segala keinginan hati.
Kamu tau? Kadang-kadang aku menyesal ketika kamu harus masuk
lebih dalam ke kehidupanku. tapi aku juga tak bisa pungkiri, aku membutuhkanmu.
Keegoisan ini selalu berada di atas dari segalanya. Aku bahkan
tak bisa mengendalikannya. Ternyata perasaan ini belum ada apa-apanya di
banding dengan keegoisan itu.
Sedih ketika harus merangkak mencari kepastian hati.
Aku tahu ini pasti, aku tahu kamu pasti, aku tahu rasa itu
pasti.
Tapi keadaan? Tahukah kamu ketidakpastian keadaan ini?
Aku tak tahu pasti dengan pastinya keadaan ini. Seperti keadaan
yang sangat tidak jelas kepastiannya.
Pasti itu sederhana, pasti itu kadang bahagia kadang kecewa.
Kamu tahu kepastian apa yang aku tunggu?
Kepastian untuk selalu bersamamu. Iya, kepastian bahwa kamu
sudah pasti untuk tidak meninggalkanku.
Kepastian bahwa kamu selalu merindukanku.
Dan kepastian bagimu untuk selalu ada didekatku.
Apakah akan terus seperti ini?
Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan kita
masih saja terus seperti ini.
Sampai kapan?
Siapa yang membuat semuanya seperti ini?
Siapa yang memulainya?
Saya benci !!
Ataukah mungkin aku yang terlalu melebih-lebihkan perasaan
ini sampai-sampai kecewa itu selalu saja datang.
Terlalu jauhkah aku masuk ke kehidupanmu? Terlalu dalam kah
kamu memasuki hatiku sehingga seolah-olah kamu bisa mempermainkanku sesuka
hatimu?
Seperti bola volley yang selalu kamu permainkan, kadang aku
merasa seperti itu :”)
Mungkin aku egois :’)
Hanya mementingkan perasaanku, hanya mementingkan hidupku.
Tapi sungguh, aku selalu memikirkanmu. Aku ingin tau kamu :’(
Tolong jangan buat keadaan ini menjadi sebuah ketidakpastian
yang tidak ada kejelasannya. Karena kejelasan itu pasti, kejelasan itu penting,
kejelasan itu pasti merubah ketidakpastian keadaaan.
Aku tahu, aku bukan yang sempurna. Maka, cintailah segala
kekukaranganku, cintailah ketidak berartianku di hidupmu :’)
Biar waktu yang membuatku pergi karena aku tak mungkin
meninggalkanmu !